Jumat, 17 Agustus 2012

PERGURUAN SILAT TADJIMALELA KARAWANG

SEJARAH PERGURUAN SILAT TAJIMALELA

Perguruan silat Tadjimalela didirikan pada tanggal 14 Agustus 1974 oleh R. Djadjat Koesoemahdinata atau lebih terkenal dengan nama Kang Djadjat Paramour.

Nama Tadjimalela diambil dari salah nama seorang Raja/Prabu dari kerajaan Sumedang Larang, Jawa Barat. Digunakanya nama Tadjimalela adalah karena menurut silsilah, R. Djadjat Koesoemahdinata masih mempunyai hubungan kerabat dengan keluarga prabu tersebut. Selain itu nama Tadjimalela didapat melalui proses tafakur dan munajat kehadirat Allah SWT.

Berawal dari ketidak puasan Kang Djadjat dalam mempelajari ilmu silat, yang pada waktu itu hanya diberikan seni ibingnya dari seorang guru pencak, sementara ia menghendaki jurus-jurus praktis yang dapat digunakan jika terjadi perkelahian, maka ia pun terdorong untuk mencari lebih dari apa yang diterimanya.

Hal lain yang mendorong untuk mencari dan mempelajari ilmu silat adalah rasa keperihatinannya melihat perkembanan beladiri asing yang demikian maraknya pada waktu itu. Padahal pencak silat yang merupakan warisan para leluhur bangsa Indonesia seolah tersisih dan tidak mendapat perhatian, baik dari masyarakat sendiri maupun dari pemerintah. Kedua hal itu melahirkan suatu cita-cita yang kuat untuk menjadi seorang guru silat yang terkenal, dan menempakan pencak silat sejajar atau lebih dari beladiri asing yang berkembang khususnya di Jawa Barat.

Cita-cita dan keinginan yang demikian kuat dan ditindaklanjuti beliu dengan sering berpuasa dan mendatangi tempat-tempat pertapaan. Waktu itu Kang Djadjat meninggalkan rumah selama empat hari. Sesampai di rumah, Kang Djadjat berada dalam keadaan shock, tidak mampu berbicara. Empat hari kemudian barulah ia dapat menceritakan semua kejadian itu kepada kakaknya, R. Iyan Koesoemahdinata, yang menjadi ketua umum Perguruan Silat Tadjimalela pusat.

Pulang dari pengembaraan, beliau sering terlihat berlatih didepan cermin. Ia pun mulai mengajarkan beberapa jurus kepada teman-teman dan tetangga dekatnya di kawasan Jl.Dulatip, Bandung. Setelah merasa matang dalam jurus-jurusnya, barulah terpikir olehnya untuk mendirikan sebuah perguruan silat. Ia melakukan shalat malam dan berpuasa, memohon kepada Allah SWT agar diberikan nama untuk perguruan silat dengan jurus-jurus yang ia ciptakan sendiri. Akhirnya ia mendapat petunjuk agar memberi nama TADJIMALELA kepada perguruan silatnya. Setelah mendapat dukungan dari keempat kakaknya, maka pada tangal 14 Agustus 1974 diresmikanlah perguruan silat Tadjimalela.

Ada tujuh orang yang dianggap sebagai murid pertama, yang dijuluki PASUS (Pasukan Khusus). Mereka adalah Nang Martha, Bucu Budiman, Ahya, Dedi A.R., Barli, Oo

Setelah bernaung di bawah IPSI 1975, Kang Djadjat mulai mengarahkan jurus-jurusnya ke teknik yang dapat digunakan dan disahkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam olahraga.

6 Juli 1995 di usia 50 tahun, Kang Djajat pulang ke pangkuan ibu pertiwi. Sebuah pesan yang disampaikannya untuk generasi penerusnya sebelum beliau meninggal : “Tadjimalela Kudu Hirup Sarebu Taun Deui” atau “Tadjimalela harus hidup seribu tahun lagi”.

Kalau R. Djdjat Koesoemahdinata lebih banyak mengajarkan ilmu gerak, maka penggatinya R. Iyan Koesoemahdinata lebih menitik beratkan pembinaan mental spiritual, sehingga lengkaplah Perguruan Silat Tadjimalela ini menjadi perguruan silat yang tidak hanya mengajarkan ilmu gerak saja (olah raga, belaraga,seni budaya), melainkan juga mental spiritual.


Untuk menghindari terjadinya pengkultusan nama Tadjimalela, maka R. Iyan Koesoemahdinata menjabarkannya dalam PANCA DARMA, yang merupakan falsafah bagi segenap anggota Perguruan Silat Tadjimalela sebagai berikut :

PANCA DARMA TADJIMALELA :

TA Taklukan nafsu jahat dalam diri

DJI Djiwa murni pangkal keluhuran budi

MA Mantapkan rasa penyerahan diri terhadap Tuhan

LE Lekatkan keberanian ditaraf kebenaran

LA Lapangkan rasa kerendahan hati dimata kesombongan


Bagi kebanyakan murid, pengajaran hanya sampai pada tingkatan olah raga, bela raga dan seni budaya. Sedangkan inti kedalaman pengajaran Tadjimalela tidak diberikan sembarangan pada tiap murid. Karena pemahaman Panca Darma bukan seperti pemahaman silat-silat yang lain. Bukan dengan ilmu kekebalan dsb.Ini berhubungan dengan kesadaran jiwa yang tercukupi, yang matang untuk masuk ke alam diri. Sehingga tidak semua murid sanggup masuk sampai pengajaran inti (spiritual) Tadjimalela.

Pesan luhur yang diberikan Abah Iyan pada para penerusnya adalah untuk bakti, menghormati orang tua. Karena itu dasar bagi orang melangkah di bumi.


Prinsip Tadjimalela :

« Batur Usik Urang Anggeus « = « Orang lain bergerak kita selesai «

SEJARAH PERGURUAN SILAT TAJIMALELA KARAWANG

Berawal dari Prakasa Putra-putra Karawang yang Kuliah di IAIN SGD Bandung (Sekarang UIN) yakni Drs. Endang Sobirin dari Rengas Dengklok dan Haidir dari Cilamaya berembuk untuk memdirikan Perguruan Silat di Lingkungan IAIN maka terpilihlah Perguruan Silat Tadjimalela Unit Latihan IAIN SGD Bandung pada tahun 1987 dengan jumlah murid Perdana +- 50 orang yang secara kebetulan pula sebagian besar putra-putra Karawang termasuk didalamnya adalah Drs. Endang Sobirin dan Haidir dengan Pelatih Kang Luqman Umin dan Kang Agus dari Ujung Berung Bandung

Seiring Perjalanan Waktu Kang Endang mulai aktif didunia Politik sementara Kang Haidir terus menekuni Latihan Silat Tadjimalela dan berlatih pula ke Drs. Maryatno dari Geger Kalong Bandung, Kang Tarna dari Sarijadi, kemudian berlatih pula ke Kang Tatang dan Mang ii

Pada tahun 1989 Kang Haidir mulai berlatih ke Alm. Kang Djadjat Kusumadinata sampai tahun 1990 pada masa ini Kang Haidir sudah menjadi Assisten Pelatih di IAIN

Tahun 1991 Kang Haidir Pulang ke Cilamaya tepatnya tanggal 8 Maret 1991 Kang Haidir mulai melatih 2 murid Pertamanya yakni Ade Hasyim dan Dulah Tasim seminggu kemudian melatih +- 50 orang anak Jambe Amil bawaan Ade Hasyim dan Dulah Tasim disusul kemudian Anak Kaum bawaan Asep Kace

Tahun 1992 Perguruan Silat Tadjimalela Karawang Resmi di lantik menjadi Anggota IPSI Kabupaten Karawang

Setelah Resmi menjadi anggota IPSI Kab. Karawang mulai membuka Unit-Unit latihan yakni :
- UNLAT JAMBE AMIL
- UNLAT SMPN 1 CILAMAYA WETAN
- UNLAT SMPN 2 BLANAKAN
- UNLAT SMPN 1 BLANAKAN
- UNLAT SMPN 2 CILAMAYA WETAN
- UNLAT MTsN CILAMAYA
- UNLAT GOMBLANGAN CILAMAYA WETAN
- UNLAT PONPES PUTRI AS-SHIDIQIYAH CILAMAYA
- UNLAT SMP PASUNDAN CILAMAYA KULON
- UNLAT MAN KARAWANG
- UNLAT MA NIHAYATUL AMAL RAWAMERTA
- UNLAT MAN RENGASDENGKLOK
- UNLAT SMAN CILAMAYA
- UNLAT SMPN 1 CILAMAYA KULON
- UNLAT SMPN 2 CILAMAYA KULON
- UNLAT SDN CILAMAYA VII
- UNLAT MTs Al- HIKMAH JOHAR KARAWANG
- UNLAT BOJONG CILAMAYA
- UNLAT SMKN CILAMAYA
- UNLAT MAN CILAMAYA
- UNLAT MAN BATUJAYA
- UNLAT Persiapan UNSIKA KARAWANG
- UNLAT PACING JATISARI
- UNLAT SMP IT AL-HUDA CILAMAYA
- UNLAT SMPN 2 JATISARI
- UNLAT POPONCOL KARAWANG

SUSUNAN PENGURUS

DEWAN PENDIRI :


1. HAIDIR

2. KH. MOCH. SIRAD YAHYA (Alm.)

3. KH. MOCH. SYAMSUDIN

4. MOCH. AMBARI (Alm.)

5. AHYO



DEWAN PEMBINA :



DEWAN PENASEHAT :



DEWAN PENGURUS CABANG :

Jl. Raya Singaperbangsa Rt. 06/08 Cilamaya Karawang Hp. 08158315640


KETUA UMUM : HAIDIR

KETUA HARIAN : WAHYUDIN



DEWAN PELATIH :


KETUA MERANGKAP ANGGOTA : FIKO FEYZAR RIZAMI

ANGGOTA : USMAN HELMI

ANGGOTA : URIF KURNIAWAN

ANGGOTA : EDI

ANGGOTA : DEDI



PELATIH UNIT LATIHAN :

- UNLAT JAMBE AMIL : -

- UNLAT SMPN 1 CILAMAYA WETAN : -

- UNLAT SMPN 2 BLANAKAN : Suherman

- UNLAT SMPN 1 BLANAKAN : -

- UNLAT SMPN 2 CILAMAYA WETAN : -

- UNLAT MTsN CILAMAYA : Urif

- UNLAT GOMBLANGAN CILAMAYA WETAN : -

- UNLAT PONPES PUTRI AS-SHIDIQIYAH CILAMAYA : -

- UNLAT SMP PASUNDAN CILAMAYA KULON : -

- UNLAT MAN KARAWANG : Usman Helmi

- UNLAT MA NIHAYATUL AMAL RAWAMERTA : Usman Helmi

- UNLAT MAN RENGASDENGKLOK : Usman Helmi

- UNLAT SMAN CILAMAYA : Edi

- UNLAT SMPN 1 CILAMAYA KULON : Diah Puspita

- UNLAT SMPN 2 CILAMAYA KULON : Edi

- UNLAT SDN CILAMAYA VII : Wahyudin

- UNLAT MTs Al- HIKMAH JOHAR KARAWANG : Saepudin Lubis

- UNLAT BOJONG CILAMAYA : Fiko Feyzar Rizami

- UNLAT SMKN CILAMAYA : Dedi

- UNLAT MAN CILAMAYA : Urif

- UNLAT MAN BATUJAYA : Usman Helmi

- UNLAT Persiapan UNSIKA KARAWANG : Saepudin Lubis

- UNLAT PACING JATISARI : Dedi

- UNLAT SMP IT AL-HUDA CILAMAYA :Dedi

- UNLAT SMPN 2 JATISARI : Dedi

- UNLAT POPONCOL KARAWANG : Kodir dan Suwandi

PERINGATAN 17 AGUSTUS












PELANTIKAN ANGGOTA BARU














LATIHAN DI LAUT